Mengapa Perang Bisa Bikin Bitcoin Turun?
Halo, teman-teman crypto! Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa harga Bitcoin sering anjlok saat ada perang? Bayangkan Bitcoin seperti rollercoaster: saat dunia kacau, investor panik dan menjual aset berisiko seperti Bitcoin untuk pindah ke yang lebih aman, seperti emas atau obligasi pemerintah. Ini disebut "aversi risiko," dan itulah yang sering terjadi saat konflik meledak.
Contoh Nyata: Perang Rusia-Ukraina 2022
Ingat perang Rusia-Ukraina pada 2022? Saat invasi dimulai, harga Bitcoin langsung turun 7,5%, dari sekitar $38.000 menjadi $35.000. Tapi jangan khawatir, beberapa hari kemudian, harga melonjak 14,5% hingga lebih dari $43.000. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan awal, pasar bisa rebound jika investor melihat Bitcoin sebagai lindung nilai.
Konflik Terkini: Israel-Iran pada Juni 2025
Nah, baru-baru ini, pada 13 Juni 2025, Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, dan Iran membalas dengan drone. Harga Bitcoin, yang kemarin sekitar $107.000, turun menjadi $104.700 hari ini, turun sekitar 2,5%. Ini lagi-lagi menunjukkan reaksi pasar yang cepat terhadap ketidakpastian geopolitik.
Pendapat Ahli: Apa Kata Mereka?
Para ahli punya pandangan berbeda. Beberapa bilang Bitcoin bisa jadi pelindung terhadap risiko geopolitik, seperti emas. Tapi yang lain bilang Bitcoin masih terlalu volatile dan sering bergerak seperti saham teknologi, bukan aset aman. Penelitian menunjukkan bahwa saat risiko geopolitik tinggi, investor cenderung menjual Bitcoin untuk likuiditas, menyebabkan harga turun.
Kesimpulan: Apakah Bitcoin Aset Aman?
Jadi, perang sering bikin harga Bitcoin turun dalam jangka pendek karena investor menghindari risiko. Tapi jangka panjangnya? Belum pasti. Mungkin Bitcoin bisa jadi pelindung nilai di masa depan, tapi untuk sekarang, lebih seperti rollercoaster yang naik-turun. Jangan lupa, pasar crypto penuh kejutan, jadi tetaplah bijak!
Survey Note: Analisis Mendalam tentang Dampak Perang terhadap Harga Bitcoin
Latar Belakang dan Definisi
Bitcoin, mata uang kripto terkemuka yang diluncurkan pada 2009, dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi dan sering dianggap sebagai aset berisiko tinggi. Perang atau konflik geopolitik, seperti invasi militer atau eskalasi ketegangan, sering kali menciptakan ketidakpastian ekonomi global, yang dapat memengaruhi harga aset keuangan, termasuk Bitcoin. Penelitian menunjukkan bahwa selama periode konflik, investor cenderung menjual aset berisiko untuk pindah ke aset safe-haven seperti emas, obligasi pemerintah, atau mata uang utama seperti dolar AS. Namun, ada juga pandangan bahwa Bitcoin bisa bertindak sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau devaluasi mata uang, terutama di negara-negara yang terkena dampak langsung konflik.
Metode dan Pendekatan
Analisis ini didasarkan pada data historis dan berita terkini hingga 04:35 PM WIB, Jumat, 13 Juni 2025. Kami menggunakan data harga Bitcoin dari sumber terpercaya, yang menunjukkan harga saat ini sebesar $104.709 USD, dengan penurunan signifikan dari $107.000 pada 12 Juni 2025. Kami juga menganalisis dampak konflik geopolitik, seperti Perang Rusia-Ukraina pada 2022 dan konflik Israel-Iran pada Juni 2025, untuk memahami pola pergerakan harga. Pendekatan ini mencakup tinjauan literatur akademik, berita, dan opini ahli untuk memberikan gambaran komprehensif.
Analisis Dampak Perang terhadap Harga Bitcoin
Penelitian menunjukkan bahwa perang sering menyebabkan penurunan harga Bitcoin dalam jangka pendek karena aversi risiko. Misalnya, selama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, harga Bitcoin turun 7,5%, dari sekitar $38.000 menjadi $35.000, seperti dilaporkan oleh The Independent. Artikel ini mencatat bahwa penurunan ini terjadi bersamaan dengan penurunan pasar saham global, menunjukkan korelasi dengan aset berisiko lainnya. Namun, dalam beberapa hari, harga Bitcoin melonjak 14,5% pada 28 Februari 2022, mencapai lebih dari $43.000, seperti disebutkan dalam Finimize.
Penelitian akademik, seperti yang diterbitkan di ScienceDirect, menemukan bahwa perang Rusia-Ukraina menghambat volume perdagangan Bitcoin, dengan peningkatan 1% dalam perhatian perang menyebabkan penurunan 0,2% dalam volume perdagangan. Ini menunjukkan bahwa investor mencari likuiditas dengan menjual Bitcoin selama periode ketidakpastian.
Pada Juni 2025, eskalasi konflik antara Israel dan Iran juga tampaknya memengaruhi harga Bitcoin. Berita terbaru, seperti yang dilaporkan oleh Euronews, menyebutkan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada pagi hari 13 Juni 2025, dengan Iran meluncurkan drone sebagai balasan. Data harga menunjukkan penurunan dari sekitar $107.000 pada 12 Juni 2025 menjadi $104.709 pada 13 Juni 2025, yang konsisten dengan pola penurunan awal selama konflik.
Pendapat Ahli dan Kontroversi
Ada pandangan beragam tentang apakah Bitcoin bisa bertindak sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik. Artikel dari Cointelegraph menunjukkan bahwa Bitcoin sering "berkembang" selama ketegangan geopolitik, terutama konflik lokal, karena investor melihatnya sebagai alat untuk memindahkan aset dari wilayah yang terkena dampak. Namun, penelitian dari Taylor & Francis menunjukkan bahwa risiko geopolitik dapat menjelaskan variansi harga Bitcoin, terutama dalam keadaan harga rendah, menunjukkan bahwa Bitcoin belum sepenuhnya dianggap sebagai aset safe-haven seperti emas.
Kontroversi muncul karena beberapa ahli, seperti yang disebutkan dalam J.P. Morgan Private Bank, berpendapat bahwa emas lebih efektif sebagai lindung nilai taktis terhadap risiko geopolitik, sementara Bitcoin sering bergerak seiring dengan aset berisiko seperti saham. Sebaliknya, artikel dari Altrady menunjukkan bahwa selama Perang Dagang AS-Cina pada 2018, harga Bitcoin kadang-kadang melonjak, menunjukkan bahwa beberapa investor melihatnya sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan, meskipun tidak sekuat emas.
Faktor Penyebab Penurunan Harga
Beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin selama perang meliputi:
- Aversi Risiko: Investor cenderung menjual aset berisiko tinggi seperti Bitcoin untuk pindah ke aset safe-haven, seperti yang dijelaskan dalam IMF.
- Korelasi dengan Pasar Saham: Bitcoin sering bergerak seiring dengan pasar saham, yang juga mengalami penurunan selama konflik, seperti yang terlihat dalam data dari Fortune.
- Ketidakpastian Ekonomi: Konflik dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, yang meningkatkan volatilitas dan mendorong penjualan Bitcoin untuk likuiditas, seperti yang ditemukan dalam arXiv.
Tabel Perbandingan Dampak Konflik
Berikut adalah tabel yang merangkum dampak konflik terhadap harga Bitcoin berdasarkan contoh historis dan terkini:
| Konflik | Tanggal Mulai | Harga Bitcoin Sebelum (USD) | Harga Bitcoin Setelah (USD) | Perubahan (%) | Sumber |
|---|---|---|---|---|---|
| Perang Rusia-Ukraina | 24 Februari 2022 | ~38.000 | ~35.000 (hari pertama) | -7,5% | The Independent |
| Konflik Israel-Iran | 13 Juni 2025 | ~107.000 (12 Juni 2025) | 104.709 (13 Juni 2025) | -2,5% | Data harga terpercaya (internal) |
Implikasi dan Kesimpulan
Narasi ini menunjukkan bahwa perang sering menyebabkan penurunan harga Bitcoin dalam jangka pendek karena aversi risiko dan ketidakpastian ekonomi. Namun, ada potensi pemulihan, seperti yang terlihat dalam Perang Rusia-Ukraina, di mana harga Bitcoin rebound setelah penurunan awal. Kontroversi tetap ada mengenai apakah Bitcoin bisa menjadi aset safe-haven, dengan beberapa ahli mendukung dan yang lain menentang pandangan tersebut. Dengan data pasar saat ini dan perkembangan terbaru, seperti eskalasi Israel-Iran, penting untuk memahami bahwa pasar kripto sangat volatile dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peristiwa geopolitik.
Key Citations
- The Independent Bitcoin price crashes as Russia declares war on Ukraine
- ScienceDirect Impact of Russia-Ukraine war attention on cryptocurrency
- Cointelegraph Bitcoin price thrives in conflict as regional wars escalate
- Taylor & Francis Navigating Global Uncertainty Examining the Effect of Geopolitical Risks
- J.P. Morgan Private Bank How do geopolitical shocks impact markets
- Altrady The Direct Relationship Between Geopolitical Events and Crypto Prices
- IMF Speech Geopolitics and its Impact on Global Trade and the Dollar
- Fortune After Russia invaded Ukraine crypto safe havens like Bitcoin tanked
- arXiv The Impact of Geopolitical Risks on Bitcoin Volume Growth
- Euronews Live Israel and Iran descend into conflict as Tehran vows
- Finimize How Will The Russia-Ukraine Conflict Impact Bitcoin