Kenapa Trading Kripto Itu Merusak (Bahkan Saat Kamu Cuan)

💸 Kenapa Trading Kripto Itu Merusak (Bahkan Saat Kamu Cuan)

--

1. Dari Alat Pembebasan, Jadi Koin Kasino

Dulu, crypto lahir dari krisis.
Satoshi menciptakan Bitcoin sebagai bentuk perlawanan:
- melawan manipulasi bank sentral,
- melawan pencetakan uang semena-mena,
- melawan sistem yang gagal tapi terus diberi bonus.

Tapi sekarang?
Bitcoin dijadikan bahan leverage buat nge-long koin anjing yang namanya typo.

Semua proyek dinilai dari satu hal:
🚀 “Bisa moon gak?”

Revolusi pun berubah jadi roulette.

--

2. Trading Merampas Fokus dan Waktumu

Chart jalan 24 jam.
Kepalamu nyala terus. Dopaminmu tak pernah tidur.
Kamu gak bangun karya. Gak nulis. Gak baca.
Kamu cuma refresh dan tunggu breakout.

Bukan jadi kreator.
Tapi jadi zombie dengan notifikasi harga.

Ini bukan partisipasi.
Ini perbudakan digital berbentuk candlestick.

--

3. Kamu Hanyalah Exit Liquidity Bagi Mereka yang Lebih Dulu Masuk

Mari jujur:
- Insider dapet alokasi presale
- VC exit pas kamu baru FOMO
- “Community launch” itu teater.
- Penipuan yang dibungkus DAO

Kamu pikir kamu serigala. Padahal kamu domba, cuma kali ini dikasih wallet.

--

4. Trading Mengubah Cara Pandangmu pada Dunia

Saat otakmu dilatih candlestick,
kamu berhenti melihat teknologi sebagai solusi,
komunitas sebagai keluarga,
seni sebagai ekspresi.

Kamu hanya lihat:
“Bisa flip gak?”
“Akan naik?”
“Underpriced?”

Dunia jadi spreadsheet.
Makna dikubur, diganti grafik.

--

5. Kamu Menghidupi Sistem yang Katanya Mau Kamu Hancurkan

Katanya mau bebas dari fiat.
Tapi masih pakai USD sebagai ukuran nilai.
Kamu bilang “desentralisasi,” tapi jual-beli di CEX.
Yang punya? Orang yang sama dengan bank dulu.

Rumahnya gak hancur.
Cuma ganti logo.

--

🤯 Mikir Dikit, Yuk:

Apa yang Sebenarnya Dibangun oleh Dunia Trading Kripto?

❌ Apakah Ia Menciptakan Pekerjaan Bermakna?
Ya, kalau kamu anggap:
“Shiller token baru tiap hari”
“Bikin grup sinyal”
“Affiliate referral dari CEX”
adalah pekerjaan yang membangun masa depan umat manusia. 🙃

❌ Apakah Ia Mendorong Inovasi Teknologi?
Enggak juga.
Trader nggak peduli smart contract-nya aman atau nggak. Padahal udah ada kejadian platform trading Web3 tipu-tipu tradernya.
Yang penting:
“Kapan listing di Binance?”

Ribuan engineer ngoding Rust & Solidity, tapi dihargai cuma kalau grafiknya ijo.

❌ Apakah Trading Mengedukasi?
Trading mengajarkan satu hal:
Greed, leverage, dan refresh tab.
Itu bukan pendidikan.
Itu adalah latihan kecanduan terstruktur.

❌ Apakah Trading Membebaskan?
Katanya sih mau bebas dari sistem lama.
Tapi kamu masih nunggu FOMC meeting Jerome Powell.
Masih ngitung portofolio dalam USD.
Masih nyimpan token di exchange.
Kamu nggak bebas. Kamu cuma pakai baju baru untuk dijajah gaya lama.

🎯 Jadi, Apa yang Dibangun Trading?
Ekonomi tipuan. Harapan palsu. Konten dangkal. Volatilitas emosional.
Dan ketika semua rugpull...
Yang tersisa hanyalah meme, trauma, dan rasa “harusnya tadi TP”.

--

🧠 Fakta Pahit:

Trading crypto bukan Web3.
Itu adalah Web2 yang serakah, cuma pakai topeng desentralisasi.

Apakah trading itu dosa?
Terserah prinsip kamu apa.
Tapi kalau itu saja yang kamu lakukan, kamu bukan pejuang.
Kamu penjudi dengan whitepaper di bookmark.

--

✊ Jadi... Apa yang Lebih Baik?

- Ciptakan nilai
- Biayai proyek publik
- Dukung seniman & developer
- Belajar, ajar, nulis, bangun
- Rancang protokol
- Bagi alat, bukan koin

--

Web3 bukan tempat cari untung cepat.
Ia adalah tempat merancang ulang dunia.

Dan dunia baru itu…
tidak dibangun oleh tukang chart,
tapi oleh mereka yang berani berpikir di luar angka.

Popular posts from this blog

Airdrop Mei 2025

Kenapa sih perusahaan DEX atau Start-up Web3 membuat DAO dengan meluncurkan token?

The Airdrop Fisherman of Bali (Fiction)