Kepemilikan dalam Web3: Antara Desentralisasi dan Delusi

๐Ÿง  Kepemilikan dalam Web3: Antara Desentralisasi dan Delusi

๐Ÿงช Studi Kasus: UNI (Uniswap) dan Uniswap Labs

๐Ÿ”ง Apa yang dibuat?

Uniswap Labs adalah perusahaan berbasis di AS.

Mereka mengembangkan protokol decentralized exchange (DEX) yang dikenal sebagai Uniswap.

Uniswap adalah open-source dan berjalan di blockchain Ethereum.

๐Ÿช™ Apakah mereka punya token?

Ya. Token-nya bernama $UNI
Diluncurkan pada 2020 sebagai bagian dari governance system.

๐Ÿ›️ Apakah ada DAO?

Ya. Uniswap DAO, pemilik dan pengelola arah protokol Uniswap secara onchain.
Siapa yang punya $UNI, bisa ikut voting untuk:
- Upgrade protokol
- Distribusi treasury
- Delegasi dan proposal governance

⚖️ Tapi, ini yang penting:

$UNI ≠ Saham di Uniswap Labs

Artinya:
Pemilik $UNI tidak memiliki saham legal di perusahaan Uniswap Labs.

Mereka tidak dapat dividen, tidak punya hak hukum atas pendapatan Uniswap Labs.

$UNI tidak setara dengan ownership seperti di pasar saham.

๐Ÿ’ผ Lalu siapa yang punya Uniswap Labs?

Investor VC dan pendiri melalui struktur kepemilikan perusahaan konvensional (LLC, C-Corp).
Contohnya: @a16z (Andreessen Horowitz) adalah investor besar Uniswap Labs, dan punya pengaruh besar juga di $UNI governance karena beli banyak token.

๐Ÿ’ฃ Apa risikonya?

Ilusi kepemilikan: Banyak yang beli $UNI karena berpikir ini seperti saham startup. Padahal bukan.

Token supply terpusat: Walau DAO, token bisa terkonsentrasi di investor besar (VC, tim).

Tidak ada perlindungan hukum: Kalau Uniswap Labs bangkrut, pemilik $UNI tidak dapat apa-apa.

๐Ÿง  Kesimpulan

Membeli token DAO ≠ membeli saham perusahaan.
Kecuali mereka menerbitkan RWA (Real-World Asset) atau STO (Security Token Offering) yang tunduk pada regulasi.

Popular posts from this blog

Airdrop Mei 2025

Kenapa sih perusahaan DEX atau Start-up Web3 membuat DAO dengan meluncurkan token?

The Airdrop Fisherman of Bali (Fiction)